Objek Wisata Sejarah di Kota Medan

Sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia yang mana Medan menduduki posisi ke-empat kota terbesar di Indonesia maka wajar Medan memiliki beberapa tempat atau bangunan bersejarah. Bangunan - bangunan ataupun tempat bersejarah tersebut tentu saja telah ada sejak jaman penjajahan bangsa Belanda dulu. Ada beberapa bangunan sejarah yang masih dipakai sebagai kantor atau tempat bernaungnya satu perusahaan dan ada juga bangunan yang tetap dirawat dan dipugar karena nilai sejarahnya walaupun sudah tidak difungsikan lagi.
Gedung London Sumatra
Seperti Gedung milik Perusahaan London Sumatra yang mana masih beroperasi sampai sekarang ini, perusahaan tersebut memugar bangunan tanpa mengurangi nilai history dari pembangunan awal gedung tersebut. Dan tentu saja bagusnya dan cantiknya gedung London Sumatra tersebut sesuai dengan profil perusahaannya yang masih tetap berdiri sampai sekarang ini. Sama seperti Lapangan Merdeka yang juga memiliki historikal tersendiri, walaupun sekarang telah banyak berdiri cafe dan pusat jajanan di sekelilingnya, Ya walaupun tempat - tempat tersebut hanya untuk golongan tertentu.


 Begitu juga dengan tempat - tempat ibadah yang  telah lama ada di Kota Medan,   beberapa  diantaranya yaitu seperti Mesjid Raya yang menjadi tempat ibadah umat Islam dan Kuil Shri Mariamman yang merupakan bangunan Kuil Hindu tertua di kota Medan dibangun sebagai bentuk penghormatan dan pemujaan kepada Dewi Kali pada tahun 1881 oleh penduduk Tamil India.

Mesjid Raya Medan
Kuil Shri Mariamman










 
Vihara Maitreya
Istana Maimun
 Tak ketinggalan pula dengan Istana Maimoon yang sampai sekarang masih berdiri, Istana ini dibangun oleh Sultan Mahmud Perkasa Alam tahun 1828 - 1873 pada masa Raja Deli VIII. Pada waktu itu masih berkedudukan di Labuhan Deli yang mana sangat berjaya pada sektor perkebunan.
Terdapat pula Vihara yang katanya terbesar se-Asia Tenggara, Vihara Maitreya yang terletak di dalam Komplek Perumahan Cemara Asri ini dibangun pada 21 agustus 2008. Walaupun vihara ini masih termasuk bangunan baru dan bukan bangunan yang bersejarah akan tetapi Vihara ini juga merupakan tempat yang wajib dikunjungi bagi anda yang ingin berwisata ke kota Medan. Dan yang pasti tempat - tempat tersebut di atas tidak ada terdapat di tempat lain di Indonesia :)

Profil Kota Medan

Balai Kota Medan


Medan merupakan kota terbesar di Sumatera. Kota Medan menjadi pintu gerbang menuju provinsi paling barat di wilayah Indonesia yaitu Provinsi NAD. Selain itu Medan juga menjadi jalur penghubung bagi para turis lokal maupun turis asing untuk berwisata menuju tempat wisata yang ada di Medan ataupun di Aceh. Objek wisata di Kota Medan yang sering dikunjungi oleh pendatang lokal maupun luar untuk berekreasi yaitu Brastagi dimana kota Brastagi adalah salah satu tujuan wisata yang terletak di daerah pegunungan atau tepatnya bukit barisan.

Letak Kota Medan sangat strategis. Kota ini dilalui 2 sungai yaitu Sungai Deli dan Sungai Babura. Keduanya merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang ramai. Pelabuhan Belawan yang merupakan pelabuhan utama Kota Medan berada di jalur Selat Malaka dan merupakan pintu gerbang atau pintu masuk wisatawan dan perdagangan barang dan jasa, domestik maupun luar negeri, menjadikan Medan sebagai pintu gerbang Indonesia bagian barat.

Medan, yang genap berusia 421 tahun pada tanggal 1 Juli 2011, berkembang menjadi kota metropolitan. Pemerintah
Kota Medan berambisi untuk maju seperti kota-kota besar lainnya, sebut saja seperti Jakarta atau Surabaya di Jawa. Kota Medan, yang berpenduduk 2 juta orang lebih memiliki areal seluas 26.510 ha yang secara administratif Medan dibagi atas 21 kecamatan dan mencakup 151 kelurahan.
 
Sebagai sebuah kota, Medan mewadahi berbagai fungsi, yaitu, sebagai pusat administrasi pemerintahan, pusat industri, pusat jasa pelayanan keuangan, pusat komunikasi, pusat akomodasi kepariwisataan, serta
berbagai pusat perdagangan regional dan internasional. Bandara Internasional Polonia, berada di kawasan yang masih termasuk wilayah dalam kota. Pelabuhan Belawan dapat dicapai hanya dalam waktu kurang dari satu jam lewat jalan bebas hambatan. Medan akan dijadikan sebagai kota inti yang terbagi dalam lima wilayah pembangunan, sementara Kota Binjai dan beberapa kecamatan yang masuk dalam wilayah Kabupaten Deli Serdang akan dikembangkan sebagai kota satelit.